Alokasi 36 Tim di League Phase UCL 2024/2025
Berikut adalah alokasi 36 tim yang akan bermain di league phase Liga Champions 2024/2025.
5 tim: Babak kualifikasi (champions path)
4 tim: Inggris, Italia, Jerman, Spanyol
2 tim: Belanda, European Performance Spots (diisi Jerman dan Italia), babak kualifikasi (league path)
1 tim: Austria, Belgia, Portugal, Skotlandia, Juara UCL 2023-24, Juara UEL 2023-24
TRIBUNNEWS.COM - Persaingan sengit dipastikan masih akan mewarnai perhelatan kompetisi Liga Inggris musim 2021/2022 sampai matchday 38 alias pekan terakhir.
Entah itu persaingan memperebutkan gelar juara, tiket Liga Champions atau perjuangan menghindari ancaman degradasi.
Semua hal itu akan ditentukan pada hasil pekan 38 yang akan digelar secara serempak pada tanggal 22 Mei 2022 mendatang.
Di jalur perebutan juara, kemenangan berharga didapatkan Liverpool setelah menyudahi perlawanan Southampton, Rabu (18/5/2022) dini hari WIB.
Kemenangan 1-2 melawan Southampton membuat peluang Liverpool untuk meraih gelar juara Liga Inggris musim ini sepenuhnya masih terjaga.
Kini, Liverpool hanya terpaut satu poin saja dari Manchester City yang menduduki posisi puncak klasemen sementara Liga Inggris.
Artinya Liverpool masih berpotensi menyalip Manchester City pada laga terakhir pekan 38.
Liverpool setidaknya perlu berharap Manchester City terpeleset pada laga pamungkas agar bisa menuntaskan harapannya menjadi juara pada akhir musim ini.
Jika Manchester City gagal menang, lalu Liverpool mampu mengalahkan Wolves, maka The Reds bisa menjadi pemuncak klasemen pada akhir musim ini.
Hal itu tentu akan menjadi drama kejutan yang indah bagi Liverpool yang sejauh ini sudah mengamankan dua gelar juara.
Seandainya Liverpool mampu memenangkan gelar juara musim ini, maka peluang mereka untuk meraih quadruple semakin mendekati kenyataan.
Persaingan sengit tak hanya terjadi pada perebutan gelar juara Liga Inggris, zona Liga Champions pun tak kalah memanas.
Slot zona Liga Champions yang masih menyisakan satu tempat lagi akan diperebutkan Spurs dan Arsenal pada pekan terakhir musim ini.
Spurs yang awalnya terancam gagal meraih tiket Liga Champions justru berbalik mendapatkan momentum usai meraih dua kemenangan pada pekan krusial akhir musim ini.
TRIBUNNEWS.COM - Persaingan sengit dipastikan masih akan mewarnai perhelatan kompetisi Liga Inggris musim 2021/2022 sampai matchday 38 alias pekan terakhir.
Entah itu persaingan memperebutkan gelar juara, tiket Liga Champions atau perjuangan menghindari ancaman degradasi.
Semua hal itu akan ditentukan pada hasil pekan 38 yang akan digelar secara serempak pada tanggal 22 Mei 2022 mendatang.
Di jalur perebutan juara, kemenangan berharga didapatkan Liverpool setelah menyudahi perlawanan Southampton, Rabu (18/5/2022) dini hari WIB.
Kemenangan 1-2 melawan Southampton membuat peluang Liverpool untuk meraih gelar juara Liga Inggris musim ini sepenuhnya masih terjaga.
Kini, Liverpool hanya terpaut satu poin saja dari Manchester City yang menduduki posisi puncak klasemen sementara Liga Inggris.
Artinya Liverpool masih berpotensi menyalip Manchester City pada laga terakhir pekan 38.
Liverpool setidaknya perlu berharap Manchester City terpeleset pada laga pamungkas agar bisa menuntaskan harapannya menjadi juara pada akhir musim ini.
Jika Manchester City gagal menang, lalu Liverpool mampu mengalahkan Wolves, maka The Reds bisa menjadi pemuncak klasemen pada akhir musim ini.
Hal itu tentu akan menjadi drama kejutan yang indah bagi Liverpool yang sejauh ini sudah mengamankan dua gelar juara.
Seandainya Liverpool mampu memenangkan gelar juara musim ini, maka peluang mereka untuk meraih quadruple semakin mendekati kenyataan.
Persaingan sengit tak hanya terjadi pada perebutan gelar juara Liga Inggris, zona Liga Champions pun tak kalah memanas.
Slot zona Liga Champions yang masih menyisakan satu tempat lagi akan diperebutkan Spurs dan Arsenal pada pekan terakhir musim ini.
Spurs yang awalnya terancam gagal meraih tiket Liga Champions justru berbalik mendapatkan momentum usai meraih dua kemenangan pada pekan krusial akhir musim ini.
Tim asuhan Antonio Conte kini tinggal selangkah lagi untuk bisa mengamankan satu tiket Liga Champions pada musim depan.
Sementara, Arsenal yang secara tak terduga kalah dalam dua laga beruntun pada fase krusial terancam gagal menuntaskan misinya pada akhir musim ini.
Arsenal kini malah terpaut dua angka dari Spurs yang saat ini menghuni posisi keempat alias batas aman meraih tiket Liga Champions musim depan.
Dengan menyisakan satu laga sisa, Arsenal setidaknya perlu mengalahkan Everton pada laga terakhir sembari berharap Spurs terpeleset dalam laga melawan Norwich City.
Situasi itu tampaknya tak mudah terjadi apalagi berharap kalah melawan Norwich City selaku penghuni dasar klasemen.
Alhasil butuh keajaiban sekaligus keberuntungan bagi Arsenal untuk bisa menyelesaikan musim ini di posisi keempat.
Persaingan tak kalah menarik juga mewarnai zona degradasi musim ini yang tinggal menyisakan satu slot lagi.
Masih ada beberapa tim yang berpeluang mengikuti jejak Norwich City dan Watford turun kasta ke divisi Championship.
Burnley, Leeds United, dan Everton menjadi tiga tim yang akan berjuang melepaskan diri dari jeratan degradasi.
Burnley dan Everton memiliki keuntungan lebih untuk lepas dari zona merah lantaran masih menyisakan dua laga sisa pada musim ini.
Hanya saja lawan tak mudah akan dihadapi keduanya untuk meraih kemenangan pada laga pamungkasnya.
Sebagaimana misal Burnley yang saat ini menduduki posisi ke-18, dimana mereka akan berhadapan dengan Aston Villa dan Newcastle United pada laga sisa.
Jika kalah dalam dua laga beruntun, Burnley dipastikan akan turun kasta ke divisi Championship musim depan.
Sementara, Everton akan berhadapan dengan Arsenal yang juga tengah berjuang memperebutkan tiket Liga Champions musim depan pada laga terakhirnya.
Everton sebenarnya bisa saja lepas dari jeratan zona degradasi dengan catatan mampu mengalahkan Crystal Palace pada laga tunda, Jumat mendatang.
Leeds United yang saat ini menduduki posisi ke-17 pun harap-harap cemas menanti nasibnya musim ini.
Selain harus bermain mata dengan tim lain, Leeds United sebisanya mampu memetik tiga poin melawan Brentford pada laga terakhirnya musim ini.
Berkaca dari situasi diatas, berbagai potensi drama kejutan dipastikan akan mewarnai laga Liga Inggris pekan 38 mendatang.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
UEFA Champions League 2024/25
Saksikan aksi bintang Eropa dan keseruan pertandingan UEFA Champions League 2024/25!
tirto.id - Jatah Liga Champion 2024-2025 tiap negara berbeda-beda dengan yang terbanyak adalah slot untuk Italia dan Jerman. Musim depan, Serie A (Liga Italia) dan Bundesliga (Liga Jerman) berhak mengirim 5 wakil ke fase grup UCL yang disebut league phase. Ini terjadi karena Italia dan Jerman jadi 2 negara terbaik dalam European Performance Spot (EPS).
EPS adalah nilai koefisien sebuah liga dalam perhitungan UEFA. Semakin apik performa wakil liga tersebut di kompetisi Eropa, semakin besar pula peluang liga tadi jadi yang terbaik dalam EPS.
Selain itu, adanya tambahan wakil Liga Italia dan Jerman jadi 5 di UCL 2024/2025 juga tidak terlepas dari penambahan jumlah peserta babak utama UCL. Ada kuota 4 tim baru mulai musim depan.
UEFA memang mengubah format Liga Champions mulai musim 2024/2025. Dalam mekanisme sebelumnya hingga UCL 2023/2024, terdapat 32 tim yang diundi ke dalam 8 grup berbeda. Dari total 8 grup itu, setiap juara dan runner-up grup berhak lolos ke fase knockout yang dimulai dari babak 16 besar.
Sistem seperti itu tidak digunakan lagi mulai musim 2024/025. Sebagai gantinya, UEFA mengadopsi 'Swiss Model' yakni seluruh tim akan berada dalam satu liga besar. Babak utama tidak hanya diisi oleh 32 tim, tapi peserta UCL musim depan bertambah menjadi 36 tim.
Semua peserta nantinya tidak akan saling bertemu mengingat banyaknya jumlah peserta. Sebaliknya, setiap tim akan memainkan 8 pertandingan dengan rincian 4 laga kandang dan 4 laga tandang. Tim peringkat 1-8 akan lolos ke babak 16 besar.
Berikutnya, tim peringkat 9-24, yang berarti sejumlah 16 tim, akan melakoni laga play-off untuk memperebutkan 8 tiket tersisa. Terakhir, tim peringkat 25-36 akan gugur dan tidak ada jatah menuju Europa League.
Mulai babak 16 besar hingga final UCL, sistem yang digunakan sama seperti sebelumnya, yaitu format knockout 2 leg, kecuali laga final Liga Champions yang single leg di tempat netral.
Terkait jumlah peserta, UEFA memiliki cara khusus untuk menentukan alokasi untuk setiap negara anggotanya. Pada dasarnya tidak banyak perbedaan peserta UCL 2024/2025 dibandingkan sebelumnya. Perbedaan hanya ada pada penambahan 4 tim.
Dua dari 4 tim tersebut diambil dari liga dengan nilai koefisien tertinggi selama musim 2023-24. Dalam hal ini, Liga Italia dan Liga Jerman menjadi pemenangnya berkat capaian apik wakil-wakilnya di Liga Champions, Europa League, hingga Conference League.
Italia mengumpulkan nilai 20,714 sedangkan Jerman 19,357. Kedua liga tersebut mengalahkan negara lain seperti Inggris (17,375), Prancis (16,250), dan Spanyol (15,812).
Jatah tersebut diberikan kepada tim peringkat kelima di klasemen akhir Serie A 2023-24 dan Bundesliga 2023/2024. Per giornata 36, tim peringkat kelima Liga Italia adalah Atalanta. Sementara itu, posisi 5 Liga Jerman ditempati Borussia Dortmund.
Khusus di Liga Jerman, Dortmund sudah pasti mengisi slot terakhir UCL 2024/2025 karena mereka dipastikan finis di posisi kelima musim ini. Sementara itu, di Liga Italia, Atalanta belum pasti menempati posisi tersebut. La Dea bisa saja naik peringkat ke posisi 4 yang dimiliki Juventus. Namun, mungkin pula disalip oleh Roma dan Lazio.
UEFA Champions League 2024/25
Saksikan aksi bintang Eropa dan keseruan pertandingan UEFA Champions League 2024/25!
Jatah Liga Champion 2024/2025: Serie A Italia Bisa 6 Wakil
Hal menarik adalah Italia bisa menjadi penyumbang wakil terbanyak di Liga Champions 2024-25 dengan jumlah 6 tim. Hal itu dimungkinkan jika sejumlah syarat terwujud. Atalanta akan menjadi kunci berapa wakil Italia di Liga Champions musim depan.
Syarat mutlak jika Italia ingin memiliki enam wakil di UCL musim depan adalah Atalanta harus juara Europa League. Tapi di klasemen Serie A, Atalanta wajib mengakhiri musim di luar empat besar.
Secara regulasi, juara UCL dan juara UEL musim ini mendapatkan hadiah tambahan menuju fase liga UCL musim depan. Artinya, Atalanta akan otomatis lolos Liga Champions musim depan jika bisa mengalahkan Bayer Leverkusen di partai final UEL musim ini.
Masalahnya adalah juara UCL dan UEL tidak diperkenankan mengisi posisi EPS. EPS sendiri sejatinya merupakan hak sekunder bagi pemenang UCL dan UEL.
Dengan kata lain, tiket dari EPS akan diberikan kepada tim peringkat keenam Serie A apabila Atalanta juara UEL dan finis di peringkat kelima.
Skenario Liga Italia punya 6 wakil juga bisa terjadi apabila Atalanta juara UEL dan berada di peringkat keenam Serie A atau di bawahnya. Dengan demikian, mereka lolos ke UCL dari jalur juara Europa League tanpa mengusik 5 besar klasemen Liga Italia.
Akan tetapi, jika Atalanta finis di 4 besar klasemen Serie A sekaligus menjuarai UEL, Italia hanya bisa mengirim 5 wakil. Satu tempat yang kosong di league phase UCL akan diberikan kepada tim dengan nilai koefisien tertinggi yang ada di babak kualifikasi saat ini. Dalam hal ini, posisi tersebut menjadi milik Benfica.
Hanya saja jika benar Italia bisa mengirim 6 wakil ke UCL, ada konsekuensi yang harus mereka dapatkan. Konsekuensi itu adalah jatah mereka di UEL musim depan akan mendapatkan pengurangan.
Jatah UCL 2024-2025 Tiap Negara: Spanyol & Inggris Berapa?
Berikut jatah tiket Liga Champions 2024-25 untuk setiap negara baik yang harus melalui babak kualifikasi maupun yang otomatis lolos fase grup.
5 tim: Italia, Jerman
4 tim: Inggris, Prancis, Spanyol
2 tim: Austria, Belgia, Portugal, Republik Ceko, Serbia, Skotlandia, Swiss, Turki, Ukraina
1 tim: Albania, Andorra, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Bosnia, Bulgaria, Denmark, Estonia, Finlandia, Georgia, Gibraltar, Hungaria, Irlandia Utara, Islandia, Israel, Kazakhstan, Kepulauan Faroe, Kosovo, Kroasia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Makedonia Utara, Malta, Moldova, Montenegro, Norwegia, Polandia, Republik Irlandia, Rumania, San Marino, Siprus, Slovakia, Slovenia, Swedia, Wales, Yunani
0 tim: Liechtenstein, Rusia
Catatan: Liechtenstein tidak memiliki wakil karena tujuh tim di negara tersebut ikut Liga Swiss dan pemenang Piala Liechtenstein lolos ke Conference League. Rusia tidak memiliki wakil karena dalam masa skorsing UEFA sebagai imbas invasi ke Ukraina.
Mutiul Alim | Sabtu, 14/12/2024 18:01 WIB
Gelandang Liverpool, Harvey Elliott dan manajer Arne Slot (Foto: Goal)
London, Jurnas.com - Manajer Liverpool, Arne Slot, tak menganggap penampilan timnya saat ini berada di level terbaik, meskipun The Reds bertengger di pemuncak klasemen sementara Liga Premier dan Liga Champions.
Liverpool unggul empat poin dari Chelsea yang berada di peringkat ke-2 di Liga Premier, dan menyimpan satu pertandingan lebih banyak. Satu-satunya kekalahan The Reds ialah pada September lalu saat takluk dari Nottingham Forest.
Namun, Slot menolak menyebut Liverpool sudah di performa terbaik. Menurut dia, masih ada peluang tim Merseyside tampil lebih baik lagi dan meraih banyak gelar di tahun-tahun mendatang.
"Kami tidak sedang dalam performa terbaik, tetapi kami bermain dengan baik. Saya pikir masih banyak hal yang bisa dilakukan para pemain untuk tim ini daripada yang telah kami tunjukkan selama ini," kata Slot dikutip dari Goal pada Sabtu (14/12).
"Namun, saya pikir itu adalah sesuatu yang dirasakan oleh setiap manajer. Semakin lama Anda bekerja dengan sebuah tim, semakin baik Anda mulai bermain dan semakin mereka terbiasa bermain bersama," dia menambahkan.
Slot juga sempat menyinggung soal beberapa pemain Liverpool belum mengeluarkan kualitasnya. Salah satunya Federico Chiesa yang dibeli dari Juventus pada musim panas lalu.
"Kami bisa melakukannya dengan lebih baik dan pasti masih banyak yang bisa dilakukan oleh beberapa individu, juga karena usia mereka," ujar Slot.
Selanjutnya, Liverpool akan menjamu Fulham di Anfield dalam laga lanjutan Liga Premier pada Sabtu malam. Kemenangan dibutuhkan untuk menjaga jarak di puncak klasemen.