Kanjeng Ratu Pantai Selatan Wallpaper Nyi Roro Kidul 3D

Pantangan Terkait Mitos Nyi Roro Kidul

Pantai Selatan Jawa yang diyakini menjadi daerah kekuasaan Nyi Roro Kidul dalam legenda | Unplash/ Lezia Veronika

Legenda tentang Nyi Roro Kidul ini juga memunculkan beberapa pantangan terkait mitos tersebut di tengah masyarakat. Bahkan ada kepercayaan yang mengaitkan jika ada gelombang besar di Pantai Selatan, maka hal tersebut melambangkan kemarahan dari Nyi Roro Kidul.

Terdapat beberapa pantangan yang diyakini masyarakat terkait mitos ini. Salah satu pantangan yang familiar adalah adanya larangan menggunakan baju hijau bagi wisatawan yang berlibur ke Pantai Selatan.

Warna hijau diyakini merupakan kesukaan dari Nyi Roro Kidul. Jika pengunjung menggunakan pakaian dengan warna ini, maka dikhawatirkan dirinya tidak akan selamat dan ditarik ke lautan oleh penguasa Pantai Selatan tersebut.

Selain itu, juga terdapat beberapa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa terkait mitos ini, seperti ritual larung sesaji yang biasanya diadakan di Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon setiap bulan Suro.

Sumber:- Findayani, Aprillia, Nanda Julian Utama, and Khoirul Anwar. "Kearifan Lokal Dan Mitigasi Bencana Masyarakat Pantai Selatan Kabupaten Cilacap." Journal of Indonesian History 9.1 (2020): 28-37.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Asosiasi dengan Manusia

Sebagai penguasa Laut Selatan, keduanya tentu sering berinteraksi dengan manusia. Hanya saja, Nyi Blorong cenderung menghasut manusia dengan kemewahan yang ditawarkan, sementara Nyi Roro Kidul dapat memberikan berkah atau melindungi manusia, terutama yang bekerja di laut.

Demikian perbedaan antara Nyi Roro Kidul dan Nyi Blorong yang konon merupakan penguasa Laut Selatan. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Jihan Nisrina Khairani Peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Apa perbedaan Kanjeng Ratu Kidul dan Nyi Roro Kidul? Masih banyak masyarakat Jawa yang menganggap kedua sosok tersebut adalah satu sosok yang sama. Nyatanya, keduanya merupakan dua sosok yang sangat berbeda.

Tidak hanya berbeda secara gelar, secara keturunan pun keduanya juga berbeda meskipun sama-sama menjadi penguasa lautan. Penasaran dengan perbedaannya? Langsung aja simak penjelasan perbedaan Kanjeng Ratu Kidul dan Nyi Roro Kidul di bawah ini!

Legenda Nyi Roro Kidul

Nyi Roro Kidul merupakan sosok mistis yang diyakini keberadaannya oleh masyarakat Jawa, khususnya yang berada di area Pantai Selatan pulau tersebut. Sosok ini diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai ratu penguasa lautan di Pantai Selatan Jawa.

Aprillia Findayani dkk. dalam artikel "Kearifan Lokal Dan Mitigasi Bencana Masyarakat Pantai Selatan Kabupaten Cilacap" menyebutkan bahwa legenda tentang Nyi Roro Kidul ini diyakini serta diwarisi oleh masyarakat sekitar Pantai Selatan Jawa secara turun temurun.

Bahkan pembahasan tentang legenda ini juga terdapat dalam naskah kuno yang ada dalam kebudayaan Jawa, yakni Babad Tanah Jawi. Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa Nyi Roro Kidul merupakan sosok yang membantu Panembahan Senopati dalam mendirikan Kerajaan Mataram Islam di tanah Jawa dulunya.

Terdapat beberapa versi cerita terkait hubungan antara Nyi Roro Kidul dengan Panembahan Senopati ini. Versi pertama menyebutkan bahwa pertemuan antara Panembahan Senopati dan Nyi Roro Kidul terjadi sebelum dirinya mendirikan Kerajaan Mataram Islam.

Panembahan Senopati dulunya dikisahkan pernah melakukan semedi yang mengakibatkan munculnya hawa panas di muka bumi. Selain itu, semedi yang dilakukan oleh Panembahan Senopati ini juga mengakibatkan munculnya gelombang di laut Pantai Selatan Jawa.

Nyi Roro Kidul sebagai penguasa Pantai Selatan melihat hal ini bisa mengganggu rakyat yang dipimpinnya. Akhirnya ratu Pantai Selatan tersebut menemui Panembahan Senopati dan meminta untuk menghentikan semedinya.

Panembahan Senopati akhirnya memenuhi permintaan Nyi Roro Kidul tersebut. Akan tetapi, dirinya meminta imbalan kepada Nyi Roro Kidul untuk membantunya mendirikan Kerajaan Mataram.

Versi lain menyebutkan bahwa pertemuan Panembahan Senopati dan Nyi Roro Kidul justru terjadi setelah berdirinya Kerajaan Mataram Islam. Pada saat itu, Panembahan Senopati mendapatkan informasi bahwa daerahnya akan diserang oleh Kerajaan Pajang yang dipimpin oleh Sultan Hadiwijaya.

Menyadari hal ini, Panembahan Senopati akhirnya meminta bantuan kepada penguasa Gunung Merapi dan Pantai Selatan untuk menghadang penyerangan tersebut. Akhirnya penguasa Gunung Merapi menyetujui permintaan tersebut dan mengalirkan lahar panas.

Di sisi lain, Nyi Roro Kidul sebagai penguasa Pantai Selatan juga menyetujui permohonan tersebut dan mengirimkan bantuan untuk menghadang serangan dari Kerajaan Pajang.

Perbedaan Kanjeng Ratu Kidul dan Nyi Roro Kidul

Secara singkat, Kanjeng Roro Kidul merupakan roh suci dan keturunan langsung dari para dewa. Sementara itu, Nyi Roro Kidul merupakan putri kerajaan di Sunda yang menyatu dengan Pantai Selatan karena sebuah perjanjian.

Terkait status kedua sosok, beberapa mitos mengatakan bahwa Nyi Roro Kidul merupakan bawahan dari Kanjeng Ratu Kidul yang merupakan penguasa Pantai Selatan. Pasalnya, Nyi Roro Kidul diyakini sebagai ratu dari para makhluk halus yang bersemayam di Pantai Selatan.

Oleh karena itu, terdapat larangan tidak tertulis di Pantai Selatan agar tidak memakai pakaian berwarna hijau jika tidak mau digulung ombak sang Ratu Laut Selatan, Nyi Roro Kidul. Terlepas dari berbagai mitos yang beredar, alangkah baiknya kita tetap berperilaku baik di setiap tempat yang sedang dikunjungi.

Nah, itu dia penjelasan lengkap perbedaan Kanjeng Ratu Kidul dan Nyi Roro Kidul. Gimana? Rasa penasaran sudah terjawab bukan? Jangan sampai tertukar lagi ya, guys!

Baca Juga: 6 Mitos Wewe Gombel, Sosok Hantu yang Suka Menculik Anak Kecil

Legenda Nyi Roro Kidul yang Diyakini Sebagai Ratu Penguasa Pantai Selatan Jawa

Legenda Nyi Roro Kidul merupakan salah satu cerita mitos yang terkenal dan diketahui banyak orang di Indonesia. Kawan tentu sudah tidak asing lagi dengan kisah yang terdapat dalam legenda Nyi Roro Kidul ini bukan?

Kisah tentang legenda ini juga tidak terbatas pada cerita yang diyakini oleh masyarakat sekitar saja. Akan tetapi, terdapat pantangan maupun tradisi yang dilakukan oleh masyarakat yang memiliki kaitan erat dengan legenda tersebut.

Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut tentang legenda Nyi Roro Kidul ini.

Perbedaan Nyi Roro Kidul dan Nyi Blorong

Tugas di Laut Selatan

Seperti yang diketahui bersama, Nyi Roro Kidul konon merupakan ratu penguasa Pantai Selatan Jawa dan diyakini memiliki pengaruh kuat terhadap wilayah laut tersebut. Mitosnya sering kali menghubungkannya dengan kekuasaan atas gelombang laut sehingga banyak masyarakat yang percaya bahwa Nyi Roro Kidul memegang kendali terhadap arus dan ombak di wilayah Laut Selatan.

Berbeda dari Nyi Roro Kidul, Nyi Blorong bertanggung jawab sebagai panglima perang Ratu Kidul sekaligus bertugas membujuk para manusia untuk terjerumus ke jalan yang sesat.

Perbedaan selanjutnya terletak pada penampilan fisik mereka. Meski keduanya sering digambarkan sebagai wanita berparas cantik, Nyi Roro Kidul diilustrasikan dengan mengenakan kebaya hijau yang elegan.

Sementara itu, Nyi Blorong memiliki penampilan yang unik, di mana setengah bagian tubuhnya dari pinggang ke bawah berwujud ular. Ini menciptakan citra visual yang sangat berbeda antara Nyi Roro Kidul dengan Nyi Blorong.

Kemampuan Nyi Roro Kidul untuk mengendalikan dan mengatur laut membuatnya menjadi sosok yang sangat berpengaruh dalam mitologi Jawa. Dia diyakini memiliki kontrol atas gelombang laut dan arusnya. Selain itu, Nyi Roro Kidul juga dianggap sebagai pelindung dan penjaga keselamatan bagi para nelayan yang menggantungkan hidup mereka pada lautan.

Sedangkan Nyi Blorong sebagai panglima Ratu Kidul jelas memiliki keahlian bertempur dan memimpin seluruh pasukan kerajaan di wilayah Pantai Selatan. Dengan wujudnya yang setengah ular, ia dapat berubah menjadi ular berukuran besar.

Asal-usul Nyi Roro Kidul

Nah, jika Kanjeng Ratu Kidul dipercaya sebagai sosok roh suci atau keturunan langsung para dewa, Nyi Roro Kidul dipercaya sebagai putri kerajaan di Sunda bernama Putri Kandita atau yang juga dikenal dengan Dewi Kandita.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Putri Kandita diusir oleh ayahnya akibat konspirasi perebutan tahta dan faktor wajahnya yang berubah menjadi buruk rupa. Ternyata setelah diselidiki, wajah buruk rupanya tersebut akibat diguna-guna oleh dukun atas suruhan dari pihak kerajaan yang sangat iri dengan kecantikan sang putri.

Di tengah kesedihannya tersebut, sang putri akhirnya mendapatkan petunjuk jika ingin wajahnya kembali seperti sediakala, ia harus menyatu dengan Laut Selatan. Tanpa berpikir panjang, Putri Kandita bergegas menuju ke Laut Selatan dan menyatukan dirinya dalam gulungan ombak yang ganas.

Ternyata petunjuk tersebut benar, kecantikan Putri Kandita kembali seperti sediakala. Selain itu, Putri Kandita pun langsung diangkat sebagai ratu oleh para makhluk halus yang bersemayam di Pantai Selatan.

Penguasa Pantai Selatan: Kekuatan Gaib yang Ditakuti

Nyi Roro Kidul dipercaya memiliki kekuatan gaib yang besar. Ia mampu mengendalikan ombak, angin, dan makhluk laut.

Nelayan dan masyarakat pesisir menghormatinya agar selamat saat melaut.

Nyi Roro Kidul, 5 Fakta Menarik Sang Ratu Pantai Selatan yang Abadi

Kamis, 12 September 2024 - 03:45 WIB

Budaya, VIVA Banyuwangi –Nyi Roro Kidul, sosok mistis penguasa Pantai Selatan, menyimpan banyak misteri. Telusuri 5 fakta menarik tentangnya, dari asal-usul hingga kisah cintanya dengan para raja.

Siapakah Nyi Blorong?

Berdasarkan buku 'Kanjeng Ratu Kidul dalam Perspektif Islam Jawa' oleh Muhammad Sholikhin, Nyi Blorong dipercayai berasal dari telur yang diawasi oleh Ki Ageng Tambir di Gua Karang Bolong, Pelabuhan Ratu. Saat menjalani masa pertapaan tersebut, Ki Ageng Tambir diberikan tugas oleh Ratu Kidul untuk menantikan kelahiran telur.

Ratu Kidul pun memberitahukan Ki Ageng Tambir bahwa Nyi Blorong nantinya akan ditugaskan untuk menyesatkan dan menggoda manusia. Ratu Kidul juga berkata bahwa makhluk yang menetas dari telur tersebut diakuinya sebagai anak.

Gua Karang Bolong kini juga dikenal sebagai Gua Pesugihan dan banyak didatangi oleh orang-orang yang hendak bekerja sama dengan Nyi Blorong demi mendapatkan kekayaan dengan mudah.